Berikut ini adalah 20 gramatika yang biasa digunakan oleh Anak laki-laki dalam anime (J-SLANK)
Note: yang didalam kurung berarti bentuk biasa (sopan-nya)
1. ~n’da (~n’desu) = Digunakan untuk menekankan suatu hal secara emosional.
Contoh: Boku wa mou kodomo ja nai’n da. (Watashi wa kodomo ja nai’n desu.) = Aq bukan anak kecil lagi!!
2. ~da yo (desu yo) = Digunakan untuk menekankan informasi kepada si lawan bicara yang tdk tahu, atau untuk menunjukkan penilaian akan suatu hal.
Contoh: Boku, heiki da yo. (Watashi wa heiki desu yo). = Aq nggak terganggu kok (aq nggak apa-apa kok)
3. ~da yo ne (desu yo ne) = Digunakan jika pembicara ingin memperhalus penegasan dan lawan bicara pun sudah mengetahui subjek yang dibicarakan.
Contoh: Uchuu-jin datte onaji da yo ne. (Uchuu-jin demo onaji desu yo ne.) = Bahkan alien pun sama kan..
4. ~desho (desu yo ne) = Digunakan untuk mengkonfirmasi sesuatu. Si pembicara dalam hal ini mengharapkan bahwa lawan bicara juga berpendapat yang sama dengannya.
Contoh: Sugoi desho. (Sugoi desu yo ne.) = Hebat kan!
5. ~sa (yo) = Digunakan dalam percakapan yg sgt tidak formal, oleh lelaki sebagai penegasan.
Contoh: Boku datte wakatteta sa! (Watashi demo wakatte imasu yo!) = Kayak gtu sih aku pun tahu!
6. ~zo (yo) = Partikel akhir yang digunakan oleh pembicara pria utk menunjukkan emosi atau hasrat atas sesuatu.
Contoh: Zurui zo! (Zurui desu yo.) Dasar licik!
7. ~ya/yai (desu yo) = Digunakan utk menegaskan pendapat si pembicara.
Contoh:
-Sugoi ya! (Sugoi desu yo)! Hebat deh!
-Sonna’n ja nai yai. (Sonna koto dewa arimasen yo.) Ah, nggak gitu kok!
8. ~mon na/~mon ne (~kara ne) = karena, akan, seharusnya.
Contoh: Yuuki dashite tobi-ori chau mon ne. (Yuuki dashite tobi-ori kara ne.)= Kau tau? Aku akan mengerahkan keberanianku untuk terjun ke bawah.
9. ~mon ka (~mono desu ka) = merupakan penyataan retorikal ketika menunjukkan bentuk penolakan.
Contoh: Naku mon ka! (Naku mono desu ka.) = Aku tak akan menangis!
10. ~jya nai ka? (jya nai desu ka) = merupakan pertanyaan retorikal ketika membantah/tidak setuju atas pernyataan seseorang.
Contoh: Kakko warui ja nai ka? (Kakkou warui ja nai desu ka?) = Bukankah itu terlihat jelek?
Note: yang didalam kurung berarti bentuk biasa (sopan-nya)
1. ~n’da (~n’desu) = Digunakan untuk menekankan suatu hal secara emosional.
Contoh: Boku wa mou kodomo ja nai’n da. (Watashi wa kodomo ja nai’n desu.) = Aq bukan anak kecil lagi!!
2. ~da yo (desu yo) = Digunakan untuk menekankan informasi kepada si lawan bicara yang tdk tahu, atau untuk menunjukkan penilaian akan suatu hal.
Contoh: Boku, heiki da yo. (Watashi wa heiki desu yo). = Aq nggak terganggu kok (aq nggak apa-apa kok)
3. ~da yo ne (desu yo ne) = Digunakan jika pembicara ingin memperhalus penegasan dan lawan bicara pun sudah mengetahui subjek yang dibicarakan.
Contoh: Uchuu-jin datte onaji da yo ne. (Uchuu-jin demo onaji desu yo ne.) = Bahkan alien pun sama kan..
4. ~desho (desu yo ne) = Digunakan untuk mengkonfirmasi sesuatu. Si pembicara dalam hal ini mengharapkan bahwa lawan bicara juga berpendapat yang sama dengannya.
Contoh: Sugoi desho. (Sugoi desu yo ne.) = Hebat kan!
5. ~sa (yo) = Digunakan dalam percakapan yg sgt tidak formal, oleh lelaki sebagai penegasan.
Contoh: Boku datte wakatteta sa! (Watashi demo wakatte imasu yo!) = Kayak gtu sih aku pun tahu!
6. ~zo (yo) = Partikel akhir yang digunakan oleh pembicara pria utk menunjukkan emosi atau hasrat atas sesuatu.
Contoh: Zurui zo! (Zurui desu yo.) Dasar licik!
7. ~ya/yai (desu yo) = Digunakan utk menegaskan pendapat si pembicara.
Contoh:
-Sugoi ya! (Sugoi desu yo)! Hebat deh!
-Sonna’n ja nai yai. (Sonna koto dewa arimasen yo.) Ah, nggak gitu kok!
8. ~mon na/~mon ne (~kara ne) = karena, akan, seharusnya.
Contoh: Yuuki dashite tobi-ori chau mon ne. (Yuuki dashite tobi-ori kara ne.)= Kau tau? Aku akan mengerahkan keberanianku untuk terjun ke bawah.
9. ~mon ka (~mono desu ka) = merupakan penyataan retorikal ketika menunjukkan bentuk penolakan.
Contoh: Naku mon ka! (Naku mono desu ka.) = Aku tak akan menangis!
10. ~jya nai ka? (jya nai desu ka) = merupakan pertanyaan retorikal ketika membantah/tidak setuju atas pernyataan seseorang.
Contoh: Kakko warui ja nai ka? (Kakkou warui ja nai desu ka?) = Bukankah itu terlihat jelek?
11. ~te yo/~nai de yo (~te kudasai/~nai de kudasai) = Biasa digunakan untuk menyuruh/melarang sesuatu.
Contoh:
- Saki itte-te yo. (Saki itte kudasai.) = Silahkan pergi duluan.
- Hitori ni shinaide yo. (Hitori ni shinaide kudasai.) = Jangan tinggalkan aku sendirian.
12. ~chau yo/~chaou (~te shimaimasu/~te shimaimasho) = Biasa digunakan untuk menunjukan ketuntasan akan suatu hal/pekerjaan. Bisa juga untuk sesuatu yang tidak menyenangkan.
Contoh: - Tondecchau yo. (Tondete shimaimasu.) = Aku akan terbang.
- Saki ni icchaou. (Saki ni itte shimaimashou.) = Ayo pergi duluan.
- Komacchau yo. (Komatte shimaimasu.) = Wah bakal repot nih.
13. ~kana (~deshou ka) = Digunakan sebagai ungkapan keragu-raguan, untuk memprediksi sesuatu (mendumel/bertanya-tanya kepada diri sendiri).
Contoh: - kakurete-ru tsumori kana~. (kakurete iru tsumori deshou ka.) =
14. ~no (~n’desu ka) = biasa digunakan sbg kalimat tanya.
Contoh: Doushite yattsukete kurenai no? (Doushite taoshite kurenai’n desu ka?) = Kenapa kau tidak menghabisinya (mengalahkan seseorang, memberi ampun).
15. ~ne, ~ne (~desu ne) = digunakan sebagai jeda atau bentuk keraguan dalam mengungkapkan sesuatu.
Contoh: Ano ne, boku ne. (Ano, watashi wa desu ne)= Anu loh, saya..
16. ~na (~ne) = Biasanya digunakan oleh laki2 sebagai bentuk kata seru.
Contoh: Uwaa tanoshimi da naa. (Aa tanoshimi desu ne.) = Wah menyenangkan yah!
17. ~shiyou (~mashou) = Digunakan untuk mengajak seseorang
Contoh: Iko-ikou! (Ikimashou) = Ayo pergi!
18. ~te miru (~te mimashou) = mencoba
Contoh: Yatte miyou! (Yatte mimashou). Ayo kita coba lakukan!
19. ~shi na yo! (~tara dou desu ka?) = Digunakan untuk memberi saran kepada seseorang.
Contoh: Nomina yo! (Nondara sou desu ka?) = Cobalah minum ini.
20. ~kai (~masuka) = digunakan untuk pertanyaan yang jawabanya YA atau TIDAK.
Contoh: Shitteru kai? (Shitte imasu ka?) = Apakah kau tau?
Berikut ini adalah 20 gramatika yang biasa digunakan oleh Anak perempuan dalam anime (J-SLANK)
Note: yang didalam kurung berarti bentuk biasa (sopan-nya)
1. ~te/~nai de = Biasa digunakan untuk menyuruh/melarang sesuatu.
Contoh:
-Onegai, himitsu ni shite.. (Onegai, himitsu ni shite kudasai.) Ku mohon rahasiakan hal ini.
-sawannaide! (Sawaranaide kudasai!) Jangan sentuh aku!
2. ~tageru (~te ageru)
Contoh: Atashi tori-mottatageru yo. (Watashi ga tori-motte agemasu yo.) = Biar aku yang yang ngasih deh.
3. ~cha dame (~te wa ikenai) = Digunakan sebagai bentuk larangan.
Contoh: Dame jyan. Katte ni haiccha. (Katte ni haitte wa ikemasen.) = Dilarang menerobos.
4. ~nakya/~nakucha/~nakya dame (nakereba naranai) = harus
Contoh:
-Otona’ppoku shinakya to omotte.. (Otona’ppoku shinakereba naranai to omoimashite.) = Sepertinya aku harus terlihat dewasa.
-Hayaku sagashi-dasa nakucha. (Hayaku sagashi-dasanakereba naranai.) = Aku harus menemukannya dengan cepat.
- Ishho janakya dame. (Issho denakereba naranai.) = Kita harus tetap sama-sama.
5. ~tteba (~wa, to ieba) = Digunakan sebagai bentuk penegasan. Dalam bentuk positif, menandakan sedang membicarakan seseorang. Dalam hal negatif, merupakan bentuk kekesalan pembicara karena harus mengulang2 perkataannya.
Contoh:
- Aitsu’tteba sugo~i. (Ano kata wa sugoi desu.) = Orang itu hebat deh.
- Mo~ ii’n da’tte ba. (Mou ii’n desu’tte.) = Sudah cukup kubilang!
6. ~kamo (~kamoshirenai) = mungkin
Contoh: Wtashi kara CHOKO moratte mo meiwaku kamo.. (Watashi kara CHOKORE~TO wo moratte mo meiwaku kamo shiremasen.) = Mungkin dia akan merasa terganggu mendapat coklat dari ku.
7. ~kedo = tetapi (sebenarnya~)
Contoh: Yoku wakannai kedo... (Yoku wakarimasen ga..) Aku juga sebenarnya nggak ngerti sih..
8. ~noni = padahal
Contoh: Sekkaku nakayoku nareta noni... = Padahal kita sudah menjadi teman baik..
9. ~n’dakara = karena
Contoh: Okotteru’n dakara ne. (Okotte iru’n desu kara ne.)
10. ~shi = dan, lagipula => digunakan untuk menjelaskan lebih dari 1 alasan. Meskipun jika alasan yg diungkapkan hanya satu, maksud sebenarnya adalah ada alasan selain yang disebutkan.
Contoh: Atashi ni wa suki na hito ga iru shi! (Watashi ni wa suki na hito ga imasu kara.) = Lagipula ada orang yang aku suka.
11. ~desho? (~deshou) = Digunakan untuk mengkonfirmasi sesuatu. Si pembicara dalam hal ini mengharapkan bahwa lawan bicara juga berpendapat yang sama dengannya.
Contoh: Kore de wakatta desho?! (Kore de wakatta deshou.) = Sekarang kau sudah mengerti kan?!
12. ~chau/~chatta/~chaou (~te shimaimasu/~te shimaimashita/~te shimaimasho) = Biasa digunakan untuk menunjukan ketuntasan akan suatu hal/pekerjaan. Bisa juga untuk sesuatu yang tidak menyenangkan.
Contoh:
- Kya~ chikoku shicchau. (A~ chikoku shite shimaimasu.) = Duh, bakalan telat deh.
- Homerarechatta. (Homerarete shimaimashita.)
- PAPA ni nedacchau. (Otousan ni nedatte shimaimashou.)
13. ~shina yo (~nasai yo) = Digunakan untuk memperhalus perintah
Contoh: Hayaku shina yo! (Hayaku shinasai yo.) = Cepetan dong!
14. ~yo/~yo ne = digunakan sebagai penegasan.
Contoh:
- Kore, PUREZENTO yo. (Kore, PUREZENTO desu yo.) = Ini hadiah untuk mu.
- Yappari akogareru yo ne~. (Yappari akogaremasu ne.) = Tentu saja dia menarik.
15. ~mon/~datte...mon (~mono/~naze nara...kara nan desu) = dikarenakan
Contoh:
- Minna itteru mon. (Minna itte imasu kara.) = Karena semua orang bilang begitu.
- Datte ie kara gakkou tooi’n da mon. (Naze nara ie kara gakkou ga tooi kara nan desu.) = Itu karena rumahku jauh dari sekolah.
16. ~jya nai/~jyan (dewa nai desu ka) = merupakan pertanyaan retorikal ketika membantah/tidak setuju atas pernyataan seseorang.
Contoh:
- Sonna hito iru wake nai jya nai. (Sonna hito iru ga wake ga nai dewa nai desu ka.) = Oh, nggak mungkin ada orang kayak gitu kan.
- Kokurareteta jyan! (Kokuhaku sarete ita dewa nai desu ka.) = Dia menyatakan cinta padamu kan?!
17. ~kana/~kashira (~darou ka) = Digunakan sebagai ungkapan keragu-raguan, untuk memprediksi sesuatu (mendumel/bertanya-tanya kepada diri sendiri).
Contoh:
- Nani iro RIBON ni shiyou kana. (Nani iro RIBON ni shimashouka.) = Duh, pakai pita yang mana yah..
18. ~no/~no yo (no da) = Dalam bentuk tanya, digunanakan untuk menunjukkan rasa ingin tahu yang dalam, terkadang merupakan bentuk sedikit menuduh.
Dalam kalimat positif merupakan bentuk penegasan, keteguhan hati.
Contoh:
- Nande nigeru no~? (Doushite nigeru’n desu ka?) = Kenapa kau kabur?
- Yappari aitaku naru no. (Yappari aitaku naru’n desu.) = Tentu saja aku rindu (ingin bertemu).
- Ima go-kigen naname na no yo. (Ima go-kigen ga yokunai’n desu yo.) = Hey, saat ini perasaan ku sedang tidak baik nih!
19. ~wa/~wa yo (yo) = Digunakan untuk menekankan informasi atau menunjukkan penilaian akan suatu hal.
Contoh:
-Watashi kare to kekkon shitai wa. (Watashi kare to kekkon shitai desu.) = Aku ingin menikah dengannya.
-Kaeru wa yo. (Kaerimasu yo). Aku akan pulang.
20. ~ttara (~wa... to ittara)= Digunakan untuk menekankan subjek pembicaraan.
Contoh: Kare’ttara shinjirannai. (Kare no koto wa shinjiraremasen.) = Dia sih tak bisa dipercaya
Note: yang didalam kurung berarti bentuk biasa (sopan-nya)
1. ~te/~nai de = Biasa digunakan untuk menyuruh/melarang sesuatu.
Contoh:
-Onegai, himitsu ni shite.. (Onegai, himitsu ni shite kudasai.) Ku mohon rahasiakan hal ini.
-sawannaide! (Sawaranaide kudasai!) Jangan sentuh aku!
2. ~tageru (~te ageru)
Contoh: Atashi tori-mottatageru yo. (Watashi ga tori-motte agemasu yo.) = Biar aku yang yang ngasih deh.
3. ~cha dame (~te wa ikenai) = Digunakan sebagai bentuk larangan.
Contoh: Dame jyan. Katte ni haiccha. (Katte ni haitte wa ikemasen.) = Dilarang menerobos.
4. ~nakya/~nakucha/~nakya dame (nakereba naranai) = harus
Contoh:
-Otona’ppoku shinakya to omotte.. (Otona’ppoku shinakereba naranai to omoimashite.) = Sepertinya aku harus terlihat dewasa.
-Hayaku sagashi-dasa nakucha. (Hayaku sagashi-dasanakereba naranai.) = Aku harus menemukannya dengan cepat.
- Ishho janakya dame. (Issho denakereba naranai.) = Kita harus tetap sama-sama.
5. ~tteba (~wa, to ieba) = Digunakan sebagai bentuk penegasan. Dalam bentuk positif, menandakan sedang membicarakan seseorang. Dalam hal negatif, merupakan bentuk kekesalan pembicara karena harus mengulang2 perkataannya.
Contoh:
- Aitsu’tteba sugo~i. (Ano kata wa sugoi desu.) = Orang itu hebat deh.
- Mo~ ii’n da’tte ba. (Mou ii’n desu’tte.) = Sudah cukup kubilang!
6. ~kamo (~kamoshirenai) = mungkin
Contoh: Wtashi kara CHOKO moratte mo meiwaku kamo.. (Watashi kara CHOKORE~TO wo moratte mo meiwaku kamo shiremasen.) = Mungkin dia akan merasa terganggu mendapat coklat dari ku.
7. ~kedo = tetapi (sebenarnya~)
Contoh: Yoku wakannai kedo... (Yoku wakarimasen ga..) Aku juga sebenarnya nggak ngerti sih..
8. ~noni = padahal
Contoh: Sekkaku nakayoku nareta noni... = Padahal kita sudah menjadi teman baik..
9. ~n’dakara = karena
Contoh: Okotteru’n dakara ne. (Okotte iru’n desu kara ne.)
10. ~shi = dan, lagipula => digunakan untuk menjelaskan lebih dari 1 alasan. Meskipun jika alasan yg diungkapkan hanya satu, maksud sebenarnya adalah ada alasan selain yang disebutkan.
Contoh: Atashi ni wa suki na hito ga iru shi! (Watashi ni wa suki na hito ga imasu kara.) = Lagipula ada orang yang aku suka.
11. ~desho? (~deshou) = Digunakan untuk mengkonfirmasi sesuatu. Si pembicara dalam hal ini mengharapkan bahwa lawan bicara juga berpendapat yang sama dengannya.
Contoh: Kore de wakatta desho?! (Kore de wakatta deshou.) = Sekarang kau sudah mengerti kan?!
12. ~chau/~chatta/~chaou (~te shimaimasu/~te shimaimashita/~te shimaimasho) = Biasa digunakan untuk menunjukan ketuntasan akan suatu hal/pekerjaan. Bisa juga untuk sesuatu yang tidak menyenangkan.
Contoh:
- Kya~ chikoku shicchau. (A~ chikoku shite shimaimasu.) = Duh, bakalan telat deh.
- Homerarechatta. (Homerarete shimaimashita.)
- PAPA ni nedacchau. (Otousan ni nedatte shimaimashou.)
13. ~shina yo (~nasai yo) = Digunakan untuk memperhalus perintah
Contoh: Hayaku shina yo! (Hayaku shinasai yo.) = Cepetan dong!
14. ~yo/~yo ne = digunakan sebagai penegasan.
Contoh:
- Kore, PUREZENTO yo. (Kore, PUREZENTO desu yo.) = Ini hadiah untuk mu.
- Yappari akogareru yo ne~. (Yappari akogaremasu ne.) = Tentu saja dia menarik.
15. ~mon/~datte...mon (~mono/~naze nara...kara nan desu) = dikarenakan
Contoh:
- Minna itteru mon. (Minna itte imasu kara.) = Karena semua orang bilang begitu.
- Datte ie kara gakkou tooi’n da mon. (Naze nara ie kara gakkou ga tooi kara nan desu.) = Itu karena rumahku jauh dari sekolah.
16. ~jya nai/~jyan (dewa nai desu ka) = merupakan pertanyaan retorikal ketika membantah/tidak setuju atas pernyataan seseorang.
Contoh:
- Sonna hito iru wake nai jya nai. (Sonna hito iru ga wake ga nai dewa nai desu ka.) = Oh, nggak mungkin ada orang kayak gitu kan.
- Kokurareteta jyan! (Kokuhaku sarete ita dewa nai desu ka.) = Dia menyatakan cinta padamu kan?!
17. ~kana/~kashira (~darou ka) = Digunakan sebagai ungkapan keragu-raguan, untuk memprediksi sesuatu (mendumel/bertanya-tanya kepada diri sendiri).
Contoh:
- Nani iro RIBON ni shiyou kana. (Nani iro RIBON ni shimashouka.) = Duh, pakai pita yang mana yah..
18. ~no/~no yo (no da) = Dalam bentuk tanya, digunanakan untuk menunjukkan rasa ingin tahu yang dalam, terkadang merupakan bentuk sedikit menuduh.
Dalam kalimat positif merupakan bentuk penegasan, keteguhan hati.
Contoh:
- Nande nigeru no~? (Doushite nigeru’n desu ka?) = Kenapa kau kabur?
- Yappari aitaku naru no. (Yappari aitaku naru’n desu.) = Tentu saja aku rindu (ingin bertemu).
- Ima go-kigen naname na no yo. (Ima go-kigen ga yokunai’n desu yo.) = Hey, saat ini perasaan ku sedang tidak baik nih!
19. ~wa/~wa yo (yo) = Digunakan untuk menekankan informasi atau menunjukkan penilaian akan suatu hal.
Contoh:
-Watashi kare to kekkon shitai wa. (Watashi kare to kekkon shitai desu.) = Aku ingin menikah dengannya.
-Kaeru wa yo. (Kaerimasu yo). Aku akan pulang.
20. ~ttara (~wa... to ittara)= Digunakan untuk menekankan subjek pembicaraan.
Contoh: Kare’ttara shinjirannai. (Kare no koto wa shinjiraremasen.) = Dia sih tak bisa dipercaya
Berikut ini adalah 20 gramatika yang biasa digunakan oleh Laki-laki slengean dalam anime (J-SLANK)
Note: yang didalam kurung berarti bentuk biasa (sopan-nya)
1. ~yagaru (~n’desu) = Suffix yg biasa digunakan untuk mengindikasikan kebencian/kekesalan. Terkesan kasar dan kuat.
Contoh : Nani shiyagaru! (Nani wo suru’n desu ka?) = Ngapain sih loe/kalian.
2. ~ze (~yo)
Contoh: Ikoo ze! (Ikimashou yo.) = Ayo pergi!
3. ~jan (~ja nai desu ka)
Contoh: Kakko ii jan. (Kakko ii ja nai desu ka.) = Keren kan.
4. ~ssu (~desu)
Contoh: Sonna murissu yo. (Sonna muri desu yo.) = Ah, nggak mungkin deh.
5. ~de yoo (~de ne) = Fungsi lihat deshou.
Contoh: Iya na senkou de yoo. (Iya na sensei de nee.) = Dasar guru yang nyebelin.
6. ~shicchimau (~te shimau)
Contoh: Yacchimae! (Yatte shimainasai!) = Yang bener dong!
7. ~shiro yo (~te kudasai)
Contoh: Kocchi ni kite nome yo. (Kocchi ni kite, nonde kudasai.) = Ayo kesini, kita minum-minum.
8. ~suru na yo (~naide kudasai)
Contoh: Chooshin nonna yo. (Choushi ni noranaide kudasai.) = Awas ya, jangan sampai lengah.
9. ~shite’n ja nee (~naide kudasai)
Contoh: Gocha-gocha itte’n ja nee! (Gocha-gocha iwanaide kudasai). Jangan menggerutu terus!
10. ~ka yo (~desu ka)
Contoh: Ore no koto utagattenno ka yo. (Watashi no koto o utagatte iru’n desu ka.) = Apakah kau/kalian meragukan ku??
11. ~te yaru (suru)
Contoh: Zettee bukkoro shite yaru. (Zettai koroshimasu.) Aku pasti akan membunuhnya. => Ungkapan kekesalan yang sangat besar.
12. ~no kuse ni (~noni/~ni mo kakawarazu) = Menunjukkan kemarahan atau ketidak setujuan pembicara atas sikap sesorang.
Contoh: 2 nen no kuse ni yoo. ( 2 nen na no ni mo kakawarazu.) = Ciih padahal sudah 2 tahun => menjalin hubungan dg seseorg, tapi org itu dg cepat melupakannya.
13. ~te kurete yaru (~masu)
Contoh: Nakashite kurete yaru! (Nakasemasu). = Akan ku buat kau menangis!
14. ~da yo (~desu yo)
Contoh: Temee, mezawari nan da yo! (Anata, mezawari nan desu yo.) = Duh, Minggir kau, mengganggu pemandangan aja!
15. ~ka (~desu ka)
Contoh: Tada de sumu to omotte’n no ka?! (Kono mama de owaru to omotte iru’n desu ka?).= Kau pikir ini akan selesai bgtu saja? => Awas, tunggu pembalasan ku.
16. ~da na (~desu ne) = Merupakan akhiran yang terdengar maskulin, menunjukkan bentuk perasaan si pembicara.
Contoh: Kuso yarou da na. (Kuso yarou desu ne). = Dasar brengsek/sialan.
17. ~zo (~yo)
Contoh: Kao koee zo. (Kao ga kowai desu yo). = Tampang loe nyeremin deh.
18. ~darou ga (~deshou)
Contoh: Nattoku dekinee darou ga. (Nattoku ga dekinai deshou). = Gw rasa ini nggak akan bisa/berhasil.
19. ~kka/~yo (~masu ka) = Digunakan sebagai kata tanya (terdengar kasar).
Contoh: Damatte rarekka!! (Damatte iraremasuka?) = Apakah aku harus diam!!
20. ~daro (~deshou)
Contoh: Sorya sou daro. (Sore wa sou deshou.) = Sialnya emang begitu kan.
Note: yang didalam kurung berarti bentuk biasa (sopan-nya)
1. ~yagaru (~n’desu) = Suffix yg biasa digunakan untuk mengindikasikan kebencian/kekesalan. Terkesan kasar dan kuat.
Contoh : Nani shiyagaru! (Nani wo suru’n desu ka?) = Ngapain sih loe/kalian.
2. ~ze (~yo)
Contoh: Ikoo ze! (Ikimashou yo.) = Ayo pergi!
3. ~jan (~ja nai desu ka)
Contoh: Kakko ii jan. (Kakko ii ja nai desu ka.) = Keren kan.
4. ~ssu (~desu)
Contoh: Sonna murissu yo. (Sonna muri desu yo.) = Ah, nggak mungkin deh.
5. ~de yoo (~de ne) = Fungsi lihat deshou.
Contoh: Iya na senkou de yoo. (Iya na sensei de nee.) = Dasar guru yang nyebelin.
6. ~shicchimau (~te shimau)
Contoh: Yacchimae! (Yatte shimainasai!) = Yang bener dong!
7. ~shiro yo (~te kudasai)
Contoh: Kocchi ni kite nome yo. (Kocchi ni kite, nonde kudasai.) = Ayo kesini, kita minum-minum.
8. ~suru na yo (~naide kudasai)
Contoh: Chooshin nonna yo. (Choushi ni noranaide kudasai.) = Awas ya, jangan sampai lengah.
9. ~shite’n ja nee (~naide kudasai)
Contoh: Gocha-gocha itte’n ja nee! (Gocha-gocha iwanaide kudasai). Jangan menggerutu terus!
10. ~ka yo (~desu ka)
Contoh: Ore no koto utagattenno ka yo. (Watashi no koto o utagatte iru’n desu ka.) = Apakah kau/kalian meragukan ku??
11. ~te yaru (suru)
Contoh: Zettee bukkoro shite yaru. (Zettai koroshimasu.) Aku pasti akan membunuhnya. => Ungkapan kekesalan yang sangat besar.
12. ~no kuse ni (~noni/~ni mo kakawarazu) = Menunjukkan kemarahan atau ketidak setujuan pembicara atas sikap sesorang.
Contoh: 2 nen no kuse ni yoo. ( 2 nen na no ni mo kakawarazu.) = Ciih padahal sudah 2 tahun => menjalin hubungan dg seseorg, tapi org itu dg cepat melupakannya.
13. ~te kurete yaru (~masu)
Contoh: Nakashite kurete yaru! (Nakasemasu). = Akan ku buat kau menangis!
14. ~da yo (~desu yo)
Contoh: Temee, mezawari nan da yo! (Anata, mezawari nan desu yo.) = Duh, Minggir kau, mengganggu pemandangan aja!
15. ~ka (~desu ka)
Contoh: Tada de sumu to omotte’n no ka?! (Kono mama de owaru to omotte iru’n desu ka?).= Kau pikir ini akan selesai bgtu saja? => Awas, tunggu pembalasan ku.
16. ~da na (~desu ne) = Merupakan akhiran yang terdengar maskulin, menunjukkan bentuk perasaan si pembicara.
Contoh: Kuso yarou da na. (Kuso yarou desu ne). = Dasar brengsek/sialan.
17. ~zo (~yo)
Contoh: Kao koee zo. (Kao ga kowai desu yo). = Tampang loe nyeremin deh.
18. ~darou ga (~deshou)
Contoh: Nattoku dekinee darou ga. (Nattoku ga dekinai deshou). = Gw rasa ini nggak akan bisa/berhasil.
19. ~kka/~yo (~masu ka) = Digunakan sebagai kata tanya (terdengar kasar).
Contoh: Damatte rarekka!! (Damatte iraremasuka?) = Apakah aku harus diam!!
20. ~daro (~deshou)
Contoh: Sorya sou daro. (Sore wa sou deshou.) = Sialnya emang begitu kan.
Sumber: Japanlunatic
No comments:
Post a Comment